
05 Desember 2013

Berita

Jum’at siang, 19 Juli 2013 Perwakilan Dharma Wanita
Persatuan (DWP) PENS mengadakan kunjungan dan bakti sosial ke UPTD Lingkungan
Pondok Sosial (Liponsos) Keputih. Meski letaknya dapat dijangkau dari kampus
PENS, namun lokasinya jauh dari keramaian.
Dalam kunjungan berdurasi 1 jam ini, romobongan DWP PENS disambut oleh Kepala Liponsos, Ibu Sri Supatmi SE. Beliau menjelaskan mengenai kondisi Liponsos yang cukup memprihatinkan, baik dari ketersediaan fasilitas maupun kondisi penghuninya. Penghuni Liponsos dibagi dalam beberapa barak. Mereka adalah penderita gangguan psikotik, gepeng, anjal, lansia dan wanita tuna susila.
"Hingga Juni ini, penghuni Liponsos mencapai 1.216,
padahal kapasitasnya maksimal tempat ini hanya bisa menampung 400-500 orang
saja," katanya. Sementara untuk menunjang operasional tempat yang
dikelolanya mendapat kucuran dana APBD sekitar Rp 5,3 Miliar. Anggaran itu
diperuntukan untuk makan penghuni dan gaji pegawai serta tenaga keamanan Rp 4,8
Miliar dan sisanya dipergunakan untuk operasional kantor dan perawatan gedung.
"Untuk makan anggarannya perorang Rp 15 ribu
perharinya. Dengan dana yang terbatas ini kami berusaha untuk mengelolanya
dengan baik. Bahkan, kami berterima kasih sekali apabila ada pihak lain yang
berkenan memberikan bantuan,”imbuh beliau.
Fasilitas milik Pemkot Surabaya yang dibangun di lahan seluas 1,6 hektare ini memang dimanfaatkan untuk menampung mereka yang tidak memiliki tempat tinggal tidak tetap (T4) maupun yang terjaring razia. Meski dengan berbagai keterbatasan, namun liponsos tetap berusaha memberikan pelayanan secara maksimal. “Kami tidak pernah menolak pasien. Siapa pun yang datang dan dari manapun asalnya pasti kami terima jika sudah tidak ada yang berkenan menerima lagi, “tegas wanita yang dalam waktu tugas akan purna tugas ini.
Untuk menunjang kesehatan penghuninya, Liponsos bekerja sama dengan Puskesmas Klampis. Dan setiap Selasa dan Jumat ada kunjungan dari RSJ Lawang dan RS Menur untuk memeriksa kondisi penghuni yang mengidap gangguan kejiwaan. Jika pasien dinyatakan sembuh, pihak liponsos akan memulangkan pasien kepada keluarganya.
Pada kesempatan ini, Perwakilan DWP PENS diajak berkeliling melihat barak dan menemui beberapa pasien. Turut diserahkan pula bantuan berupa kue, makanan kemasan, sembako dan bantuan lainnya seperti pakaian layak pakai serta cairan pembersih lantai.
“Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian terhadap sesama. Karena kondisi di sini sangat membutuhkan bantuan, maka kami berencana untuk menjadikannya sebagai agenda tahunan, “terang Ketua DWP PENS, Ibu Nur Qoniah.
Supaya lebih maksimal, mendatang panitia juga akan lebih mempersiapkan diri. Jika sebelumnya proses pengumpulan bantuan berjalan selama 2-3 minggu sebelumnya, maka di periode berikutnya waktu pengumpulan akan diperpanjang hingga 1 bulan. (hum)